Bisnis ala Nabi

Bismillah, Ya Allah, aku meminta kepada-Mu segala kebaikan (al-khair) pasar ini dan semua kebaikan yang ada di dalamnya, dan aku berlindung kepada-Mu dari segala keburukannya (al-syar) dan keburukan yang menyelimutinya (Allahumma inni asaluka min khairi hadzihi al-

key success factor (faktor kunci kesuksesan); yaitu al-shiddiq (benar, jujur), al-amanah (tepercaya, kredibel), al-tabligh (komunikatif, transparan) dan al-fathanah (cerdas, profesional)

“Allah merahmat seseorang yang memberi kemudahan ketika menjual, ketika membeli, dan ketika melunasi” (HR Bukhari).

“Sesungguhnya sebaik-baik usaha adalah usaha pedagang, yaitu pedagang yang apabila mereka berbicara tidak berdusta, diberi kepercayaan tidak berkhianat, berjanji tidak ingkar, membeli tidak mencela, menjual tidak memuji, bila berutang tidak lalai, dan bila berpiutang tidak menyulitkan” (HR Baihaqi).

jiwa entrepreneur adalah jiwa yang selalu aktif dan dinamis serta siap menghadapi segala tantangan. Jiwa ini telah menjadikan Rasulullah Saw. menjadi orang yang cerdas, tanggap, kritis, dan selalu dinamis.

Rasulullah adalah pemimpin umat yang demokratis, piawai, sekaligus berwibawa dalam membentuk sistem perundang-undangan (taqnin)

Ajaran revolusioner yang dimaksud adalah revolusi ekonomi yang dilakukan Rasulullah Saw., yakni semangat berniaga yang berangkat dari nilai-nilai ilahiah dan berbasis pada asas kekeluargaan.

Shalahuddin memperingati maulid Nabi Muhammad Saw. dengan cara menapaktilasi perjuangan Rasulullah beserta sahabatnya yang sangat berat dan gigih, penuh rasa heroik dalam pertempuran di medan perang atas nama menegakkan agama Allah yang dilandasi keimanan dan hanya mencari rida Allah.

sebagai upaya me-refresh semangat para tentara Islam yang sedang kalut saat itu.

pencetus peringatan hari lahir atau Maulid Nabi Muhammad Saw. oleh umat Islam adalah pejuang Islam ternama, Shalahuddin al-Ayyubi. Ia dipercaya sebagai pemimpin perang salib pada waktu itu.